Sabtu, 16 Mei 2009

PENDETA DAN KELUARGA

Aku orang yang beruntung karena dapat melayani Tuhan di gerejaNya, yaitu di GKJ Boyolali. Gereja yang terletak di kaki gunung Merapi dan Merbabu. Namaku Simon Julianto, asli cah Sukoharjo.. Solo ke selatan. Ibuku warga GKJ militant bernama Siti Aminah, beliau motivator utamaku menjadi pendeta, melalui ibu aku boleh tumbuh menjadi orang yang takut akan Kristus. Sementara bapakku adalah Soetarno Adiprajitno, bapak adalah pensiunan guru SPG Sukoharjo.. periang sekaligus pemarah. Karakter yang membingungkan, syukur aku banyak mewarisi periangnya.. he he.
Istriku bernama Juni Jermiyati, perawan asli Boyolali yang kunikahi pada 19 September 1998. Kata orang kalau jadi pendeta jangan ambil jemaat sebagai istri/suami.. nanti susah menempatkan diri... ternyata tidak terbukti pada kami, yach karena ndambleg saja. Perkawinan kami dikaruniai anak.. permata kami semata wayang "Harari Netanya Theon" yang lahir pada 14 Juli 2000, anak millenium katanya. Saat ini kami menempati rumah pemberian Kristusdi Perum. Griya pulisen, Boyolali.
GKJ Boyolali mengenalku sejak 18 Pebruari 1996, melalui perkenalan kotbah perdana di Gedung Jl. Pahlawan 60... eh pertengahan Maret 1996 diminta orientasi.. lanjut pilihan bulan Juli. Waktu itu setelah terpilih harus nunggu sidang Klasis Reguler bulan Pebruari 1997 menyetujui dibimbing. Akhirnya paremtoar pada Sidang Reguler Klasis Kartasura januari 1998. Yach setelah lulus pada bulan Mei tepatnya tanggal 30 tahun 1998 GKJ Boyolali menahbiskan aku sebagai pendeta jemaat.
Tak terasa sudah 13 tahun aku di GKJ Boyolali, Banyak jemaat yang sudah kukenal.. tapi banyak juga yang belum.. he he golongan pendhito gak gatekan. tetapi memang penekanan pelayananku lebih banyak pada penataan pengajaran serta penatalayanan. lima tahun pertama yang kulakukan adalah perluasan jaringan lokal GKJ Boyolali. mengapa..? karena selama aku orientasi Jaringan lokal gereja sangat terbatas, dikenal karena kebetulan banyakpejabat yang adalah warga gereja... tetapi suatu saat kan mereka pensiun, siapa link yang akan dipakai? maka gereja harus membuktikan diri tampil PD tanpa tergantung pada person-person tertentu. Itulah yang menyebabkan tahun-tahun pertamaku banyak perhatian keluar yang aku tekankan. bukannya tanpa resiko, biasa... warga dha ngrasani penditane ora sregep, kakehan metu. yach tidak apa.. wong mereka tidak tahu apa yang mereka katakan (Lho kok melu-melu Gusti Yesus). Tetapi alhasil sekarang mereka pada tahu bagaimana link yang terbangun akibat "banyak keluar" saat ini menjadi fondasi yang kuat bagi establisnya GKJ Boyolali berhadapan dengan pihak manapun. GKJ Boyolali dapat bergaul baik dengan agama manapun, bukan karena takut, tetapi karena merasa sejajar.
Mungkin judheg dengan kendableganku maka warga gereja lama-lama dapat menerima aku apa adanya. Mereka membolehkan aku kuliah lagi di PPSA Satya Wacana, molor malah tapi akhirnya lulus pada pertengahan tahun 2008.. puji Gusti ternyata ora ngisin-isini lulus dengan predikat Magna Cumlaude. Tesis yang kuusung adalah "Dialog Praksis Agama" dengan basis penelitian komunitas umat beragama yang turut kubangun sejak tahun 1998 yaitu LBKUB (lembaga Bhakti Umat Beragama).
Sungguhpun saat ini aku belum optimal melayani pasamuwane GUSTI di GKJ Boyolali, tapi ada satu hal yang tidak pernah disangka oleh sebagian besar warga.. Aku betah di GKJ Boyolali, aku cinta GKJ Boyolali. Jadi sampai saat ini tidak terbersitpun dalam benak untuk alih pelayanan ke gereja lain. Aku tidak tahu ini keberuntungan atau ketidakberuntungan bagi warga GKJ Boyolali. Rahasia Kristus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar