Minggu, 07 Juni 2009

RIYAYA UNDHUH-UNDHUH GKJ BOYOLALI


Akhirnya tiba hari yang ditunggu selama setahun penuh oleh jemaat GKJ Boyolali, Hari raya Panen/Penuaian yang lebih akrab disebut dengan Riyaya Undhuh-Undhuh dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Juni 2009 di Gedung GKJ Boyolali jalan Pahlawan 60. tampak sejak sore harinya (sabtu, 6 Juni 2009) panitia Undhuh-undhuh yang dikomandani pak Agus Iryanto sangat sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Dimulai dari menata tempat ibadah, ngecek apakah amplop Undhuh-Undhuh sudah sampai ke jemaat, gladi bersih prosesi untuk Ibadat besok, sampai urusan menerima barang-barang persembahan bahkan menaksir harga dasar barang-barang untuk lelangan.
GKJ Boyolali menyelenggarakan Riyaya Undhuh-Undhuh lebih serius pada tahun ini. Pambereg dilakukan dengan melalui kelompok-kelompok dan pepanthan, dimulai dari para panitia dan anggota majelis yang dengan sukacita memberikan contoh kepada seluruh warga jemaat, yaitu dengan memberikan persembahan Natura/ barang. Makanya seperti pada foto yang dipajang diatas, nampak barang pada tahun ini lebih banyak pada tahun-tahun yang lalu. Barang-barang yang dilelang mencapai 100an item yang dipajang... wah lumayan banyak juga. Dapat diceritakan berbagai macam barang dipersembahkan oleh warga jemaat: Setrika listrik, kompor gas, kompor listrik, tabung gas, lampu emergency, sapu lidi, ikrak, segala macam buah dan tanaman bahkan binatang hidup (ikan, ayam kate dan ayam kampung), tidak ketinggalan hasil bumi beras organik dan segala pernik pakaian serta kerajinan.
Ibadah pada pagi ini terasa khidmat sungguhpun banyak warga jemaat yang terpaksa harus berdiri karena tidakkebagian tempat duduk... ya.. terlihat sekitar 40an warga (kebanyakan anggota majelis dan panitia yang harus ngalah) berkebaktian dengan berdiri. Padahal.. Gereja sudah diperluas dan panitia telah menambah kursi sebanyak 100 buah kursi.. Tetap saja masih kurang. Hebat.. patut diacungi jempol animo jemaat pada Riyaya Undhuh-Undhuh tahun ini. Pdt. Simon mengambil ayat dari kitab Keluaran
23:14 "Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku.
23:15 Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa.
23:16 Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.
23:17 Tiga kali setahun semua orangmu yang laki-laki harus menghadap ke hadirat Tuhanmu TUHAN.
Ada tiga perayaan yang dipelihara orang Israel sebagai perintah Allah: Hari raya Roti tidak beragi atau yang sering juga disebut dengan hari raya paskah, Hari raya Tujuh Minggu atau sering juga disebut sebagai hari raya Pentakosta yang kebetulan juga untuk menandai perayaan panen, serta hari Raya Pondok Daun yang ditandai dengan pengumpulan hasil panen. Akar Riyaya Undhuh-Undhuh yang saat ini dikembangkan oleh GKJ adalah perayaan-perayaan tersebut khususnya perayaan tujuh Minggu dan Pondok Daun. Dua perayaan tersebut mengakar pada tradisi agraris masyarakat Yahudi di Kanaan yang membawahasil panen pada masa-masa Khusus tersebut. Ditekankan bahwa Jemaat Tuhan harus menggaris bawahi bahwa perintah Tuhan adalah ”perayaan” yang tentunya diisi dengan keceriaan dan sukacita. Tidak ada kata ”terpaksa” dalam merayakan riyaya Undhuh-undhuh.. tentunya juga tidak boleh ada yang tergesa-gesa untuk segera mengakhiri perayaan. Ini adalah perayaan pengucapan Syukur yang harus dengan setia dilaksanakan jemaat. Diingatkan bahwa setiap keluarga (yang disimbolkan dengan ”setiap laki-laki” ) dalam perikop tersebut harus terlibat aktif dalam setiap jenis perayaan. Tuhan Allah tidak pernah sekalipun meninggalkan manusia dalam setiap langkah hidupnya, senantiasa memelihara umatNya. Tentunya harus ditanggapi dengan penuh hormat dan sukacita ”satu hari” pengucapan syukur ini. Pada akhirnya Pdt. Simon mbereg jemaat untuk adil kepada Tuhan: pada saat memohon banyak hal kepada Tuhan.. kita sabar menunggu kebaikan Tuhan yang pasti mengabulkan.. eh kok pada saat mengucap syukur malah kita tidak sabaran ”sejenak saja” menunggui proses perayaan Undhuh-Undhuh.
Ketika Ibadah berakhir, acara dilanjutkan dengan lelang perdana oleh Pdt. Simon Julianto. Barang yang dilelang adalah jarik sarimbit dengan harga dasar Rp. 120.000,- pak Simon mulai dengan mengatakan ”mugi-mugi taksih mandi” artinya ”semoga masih mujarab omongannya”. Dan jemaat menanggapi dengan antusias... dimulai dengan penawaran 150.000,- naik 175.000,- naik jadi 200.000,- naik lagi jadi 300.000 eh ditimpali dengan 350.000,- naik jadi 400.000 dan satu, dua tiga dhok ha ha ada yang nawar 500.000,- tetapi sayang panitia tegas dengan aturan. Sudah dihitung tiga kali jadi yang harus diakui adalah yang menawar Rp. 400.000,-. Yach lumayan buat pemanasan. Demikian Lelangan dilanjutkan oleh juru lelang yang dengan setia menawarkan barang dan melayani ramainya penawaran oleh warga. Tampak para pemuda yang ”hehe- mencuri kesempatan” berjualan minuman kepada warga yang kehausan. Dan tampak pula kelompok Selatan Barat juga sibuk diluar melayani pesananan nasi Soto. Jadi jemaat tetap di tempat tinggal pesan sembari terlibat dalam ajang lelangan Undhuh-undhuh kali ini.
Pukul 11.20 semua acara kelar. Semua capek.. semua lesu berkeringat.. tetapi puas. Puji Tuhan Sungguhpun tidak ada target yang dicanangkan untuk panitia. Tetapi dari perhitungan kasar sementara panitia angka perolehan Undhuh-Undhuh tahun 2009 ini menembus angka 33 juta rupiah (padahal belum termasuk riyaya Undhuh-Undhuh di pepanthan Cepogo, Selo, Jemowo dan sangen). Jumlah ini adalah jawaban Tuhan atas permohonan yang mencantumkan angka 32 juta rupiah pada Rencana Anggaran Belanja Gereja tahun 2009 yang diputuskan pada Sidang majelis Gereja terbuka tahun ini. Jemaat GKJ Boyolali... Tuhan telah jawab permohonanmu.. apa tanggapan kita?? Matur Nuwun Gusti. Tahun depan lebih sukses lagi khan?? Kita persiapkan mulai sekarang.